-Meski bukan kali pertama bermain di dalam layar lebar, namun presenter kenamaan, Indra Herlambang mengaku lebih merasa tertantang saat memerankan film terbarunya, 'Khalifah'. Pasalnya, dalam film garapan sutradara Nurman Hakim tersebut, Indra Herlambang berperan sebagai teroris.
"Perubahannya kayak 180 derajat. Rasyid jarang bicara, kalau bicara apa yang harus diomongin. Jadi, dia ngomong yang penting-penting saja. Beda dengan saya, kalau saya kan sehari-hari bocor, apa saja diomongin,"imbuhnya di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2011).
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan jika sang sutradara menyarankannya harus membaca buku-buku tentang terorisme. Hal ini diharapkan agar Indra mendapatkan penjiwaan yang mendalam tentang terorisme.
"Selama ini kita privat saja nggak pernah mendalami, tapi sekarang sampai riset. Cetak, elektronik, online, lebih kepada sudut pandang dan personal gue. Kekerasan apapun nggak akan pernah ada pembenaran. Tapi orang memilih itu harus kita hormatin, berusaha nggak menghakimi,"katanya lagi.
Pria pemain film 'Gara-Gara Bola' itu juga menjelaskan jika ia memandang pilihan-pilihan beragama itu lebih terbuka.
"Jadi, kalau dia menjalani agamanya dengan prinsip-prinsip sendiri. Kalau dulu kan saya sering bertanya lo kenapa strik sama agama lo. Dan sekarang saya melihat itu pilihan orang menjalani agamanya masing-masing,"katanya.
Lalu hikmah apakah yang di dapat oleh sahabat Cut Tari ini? Dengan tersenyum, pria berusia 34 tahun mengatakan, mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari film ini.
"Pelajaran dari Rasyid, terkadang kita harus hati-hati kalau ngomong. Rasyid tipe orang yang sangat kuat, punya prinsip dan pendirian yang kuat tapi dia tunjukin bukan dengan kata-kata, sementara gue ekspresif banget, ketika bicara nggak pakai kata-kata itu sulit banget,"jawabnya.
