SURABAYA - Jangan salah, ternyata bukan laki-laki saja yang doyan “jajan”. Perempuan ternyata ada juga loh yang doyan “jajan”.
Namun tentu saja secara sembunyi-sembunyi. Buktinya aparat Polrestabes Surabaya membekuk gigolo di bawah umur dengan inisial M yang usianya masih 15 tahun. M tidak bekerja sendiri. Dia dikoordinir Muhlisin, warga Jalan Karang Tembok, Surabaya, yang bertindak sebagai germonya.
Mereka berdua ditangkap polisi 20 November lalu. Saat itu, mereka sedang melayani seorang klien perempuan yang membooking M. Untuk jasa memuaskan perempuan kesepian itu, M mengaku mendapatkan imbalan Rp1,7 juta. Harga yang mahal. Maklum saja M, masih di bawah umur. Sedangkan untuk Muhlisin mendapatkan jasa Rp700 ribu.
“Harganya memang mahal, karena di bawah umur. Sedangkan jika ada order yang tidak menyebutkan umur, maka biasanya Muhlisin sendiri yang bekerja,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Anom Wibowo, Rabu (1/12/2010).
Klien untuk M dan Muhlisin sendiri sebenarnya tidak terbatas pada perempuan saja. Mereka juga melayani para gay. Untuk memudahkan “pemasaran” Muhlisin biasanya memasang iklan mini di surat kabar lokal di Surabaya. Polisi pun bergerak menyelidiki berdasarkan iklan-iklan di surat kabar tersebut.
Atas perbuatan Muhlisin ini, polisi menjerat dengan undang-undang No 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang serta undang-undang NO 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, Polres Tanjung Perak Surabaya juga menangkap gigolo di bawah umur pada 22 November lalu. Kini polisi sedang menyelidiki apakah ada keterkaitan antara keduanya.
