Penyelesaian Genangan Air di Jalanan Jakarta Terkendala Fabrikasi


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perbaikan saluran air di DKI Jakarta tak kunjung usai. Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI beralasan terkendala fabrikasi. Sebab, pasokan beton pracetak atau precest untuk menambah kapasitas aliran air masih terbatas.

Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki, mengatakan pabrik yang memproduksi precast di Jakarta dan menjadi mitra Pemprov jumlahnya tak banyak. Satu pabrik maksimal memproduksi sekitar seribu, sedangkan yang dibutuhkan mencapai ribuan.
“Kekurangan pasokan terjadi karena jumlah produksi precast letter U di Jakarta tak seimbang dengan lonjakan permintaan,” katanya.

Apalagi pengerjaan proyek ini berlangsung serempak di lima lokasi di Jakarta.Padahal, pihaknya mengaku sedang dikejar deadline penyelesaian perbaikan saluran drainase di 43 lokasi. Jumlah lokasi ini bertambah dari target perbaikan saluran air tanun 2010. Semula, Dinas PU hanya menargetkan penyelesaian 33 titik genangan air di Jakarta. Alasannya, di lapangan ditemukan kendala seperti penolakan warga yang wilayahnya enggan dilintasi proyek ini seperti di depan hotel Ibis, Slipi, Jakarta Barat.

Di Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat pun terpaksa dipindah karena telah menjadi satu kesatuan dengan proyek pompa Tomang sehingga dikhawatirkan terjadi tumpang tindih pengerjaan. Begitu pula pengerjaan di Jalan Mampang Prapatan di sekitar daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. “Koordinasi dengan lintasan transjakarta tidak memungkinkan, sehingga banyak titik pengerjaan yang dipindah,” kata Tarjuki.

Selain itu, banyaknya utilitas saat penggalian juga menyebabkan pengerjaan terhambat. Apalagi, utilitas itu tidak bisa asal diputus karena merupakan fasilitas masyarakat juga, seperti kabel telpon dan listrik. “Hampir 70 persen penggalian didominasi hambatan utilitas karena semua galian berada dipinggir jalan,” jelasnya.

Pihaknya mengklaim hampir semua proses pengerjaan perbaikan saluran air di 43 titik itu hanya tinggal menempatkan beton pracetak ke atas galian saluran air. Contohnya di Jalan Melawai, Jalan Suprapto, Jalan A Yani, Jalan Panjang, Jalan Duren Sawit, Jalan Jayakarta, Jalan Gambir, dan PJT Bekasi Raya "Kalau precast itu sudah ada, pasti pekerjaannya sudah 90 persen. Tapi karena belum ada, sekarang masih sekitar 49 persen," katanya.

Sampai saat ini, pengerjaan yang persentasenya masih berada di bawah 50 persen adalah Jalan Jayakarta dan Jalan Suprapto. Alasannya, saluran air di sana memiliki kapasitas yang besar. Sehingga perlu waktu dan proses yang lebih lama daripada lokasi lainnya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...