Gerakan Perempuan Tebar, Tanam dan Pelihara Pohon tingkat Kabupaten Demak dipusatkan di Desa Timbulsloko Kecamatan Sayung. Kegiatan diisi dengan aksi tanam mangrove oleh ibu-ibu PKK bersama-sama ratusan pelajar dan TNI. Mereka menanam mangrove di pematang tambak.
Ketua TP PKK Kabupaten Demak Hj Hermini TZ menjelaskan, gerakan perempuan menanam sengaja difokuskan pada kawasan pantai. Tujuannya, selain untuk memperbaiki lingkungan sekaligus menanggulangi bencana abrasi dan rob, juga dimaksudkan meningkatkan kesejahteraan warga pesisir. "Tanaman mangrove akan membentengi pemukiman warga dari hantaman ombak. Kemudian akar-akar mangrove akan ditumbuhi terumbu karang sehingga bermanfaat sebagai habitat perkembangbiakan ikan laut. Kalau ikannya banyak, kan nelayan juga terangkat kesejahteraannya. Sehingga roda perekonomian di kawasan pesisir juga akan berputar lancar," kata Hermini.
Asisten II Sekda Demak Drs H Eko Pringgolaksito MSi yang ikut pula dalam gerakan tersebut mengungkapkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir ini areal pesisir Demak yang rusak akibat abrasi dan rob semakin luas. Tak hanya ratusan hektar tambak hilang, namun dua dukuh di Desa Bedono, yakni Rejosari Senik dan Tambaksari, terpaksa direlokasi karena perkampungan nelayan itu tak lagi layak huni. “Makanya, kawasan mangrove di pesisir perlu segera direhabilitasi. Jika tidak, hantaman ombak akan terus menggerus areal pertambakan dan menambah luas pemukiman yang tergenang rob,” terangnya.
Menurut Eko, saat ini kawasan mangrove yang rusak luasnya mencapai 9.952 hektar. Dari luasan itu, baru 1.390 hektar yang telah tertanami mangrove baru lewat gerakan penghijauan hutan (gerhan). Sedangkan 7.762 hektar sisanya perlu direhabilitasi, untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Demak Ir Hari Adi Soesila menambahkan, untuk mendukung kegiatan One Billion Indonesia Trees (OBIT), sebanyak 150 ribu betang mangrove ditanam serentak dalam gerakan perempuan tebar tanam dan pelihara pohon tersebut. (Anang)
